Sabtu, 23 Februari 2013

PENGERTIAN Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP)


Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik.
Mulsa dibedakan menjadi dua macam dilihat dari bahan asalnya, yaitu mulsa organik dan anorganikMulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah tanaman /bibit ditanam. Keuntungan mulsa organik adalah dan lebih ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Contoh mulsa organik adalah alang-alang/ jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan lainnya.
Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar/tidak dapat terurai. Contoh mulsa anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik hitam perak atau karung. Mulsa anorganik dipasang sebelum tanaman/bibit ditanam, lalu dilubangi sesuai dengan jarak tanam. Mulsa anorganik ini harganya mahal, terutama mulsa plastik hitam perak yang banyak digunakan dalam budidaya cabai atau melon.
Penggunaan MPHP dilakukan agar dapat meningkatkan hasil terutama pada musim kemarau, karena mulsa dapat mempertahankan struktur tanah tetap gembur, memelihara kelembaban dan suhu tanah, mengurangi kehiiangan unsur hara dan menekan pertumbuhan gulma.
Cara pemasangan MPHP:
1.Pemasangan MPHP dilakukan pada saat terik matahari agar memudahkan     plastik mengembang dan mudah ditarik. Jangan memasang mulsa plastik pada saat mendung.
2.Tebarkan MPHP di atas bedengan, warna perak menghadap atas dan warna  hitam menghadap tanah.
3.Siapkan bilah penjepit bambu yang dibentuk menyerupai huruf U.
4.Dua orang memegang kedua ujung MPHP di masing- masing ujung bedengan. Dua orang lainnya saling berhadapan di masing-masing sisi bedengan untuk memasang MPHP. Tarik kuat-kuat MPHP ke arah bawah hingga terasa mengembang kuatkan/tancapkan bambu penjepit di masing-masing sisi bedengan. Pemasangan bertahap dan satu ujung bedengan hingga ujung berikutnya. Biarkan ± 3 (tiga) hari, baru kemudian dibuat lubang tanam sesuai dengan jarak tanam.



Selasa, 19 Februari 2013

PERAN PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI DALAM ADOPSI TEKNOLOGI ALAT DAN MESIN PERTANIAN

http://pertaniansehat.com
Adhi Nur Hidayat, S.TP
Peningkatan hasil adalah hal yang selalu diharapkan dalam kegiatan on farm produksi pertanian. Berbicara suatu lokasi pertanian yang tetap maka upaya ini dekat dengan aspek intensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian adalah kegiatan peningkatan Kuantitas dan kualitas bertani dengan berbagai sarana untuk meningkatkan hasil pertanian pada suatu lokasi.
Upaya intensifikasi lahan tersebut dapat dilaksanakan dengan menerapkan konsep panca usaha tani  atau saat ini telah berkembang menjadi sapta usaha tani. Sapta usaha tani meliputi pengolahan tanah yang baik, pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan berimbang, pengendalian hama – penyakit tanaman, dan pengolahan pasca panen.
Setiap aktivitas tersebut tidaklah terlepas dari sarana pertanian guna memudahkannya. Sarana yang dimaksud adalah alat dan mesin pertanian (alsintan). Nah dengan penggunaan sarana yang tepat diharapkan ada efektivitas dan efisiensi proses sehingga hasil pertanian pun dapat meningkat produksinya. Dengan alat dan mesin yang tepat kegiatan tani semakin cepat, rapi dan mengurangi kerusakan. Aktivitas on farm dari mulai pengolahan lahan, penanaman, pemupukan dan pengobatan, pemanenan hingga pasca panen pasti membutuhkan sarana tersebut. Misalnya saat pengolahan lahan sawah, petani ada yang menggunakan bajak tradisional yang ditarik oleh sapi/kerbau atau  yang beralih kepada mesin bajak traktor tangan.
Alat dan mesin pertanian ini berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi dan budaya. Secara global perkembangan teknologi alat dan mesin pertanian sudah sangat pesat. Bahkan, dengan perkembangan teknologi mesin dan komputer dewasa ini telah dikenal istilah pertanian presisi (precision farming) sebuah konsep pertanian yang mengusahakan kesesuaian tingkat tinggi perlakuan sumberdaya dan kegiatan pertanian dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman berdasarkan spesifik lokasi di dalam lahan.
Berdasarkan pengalaman pendampingan pemberdayaan petani pedesaan, realitas yang terjadi pada level akar (grass root) adopsi teknologi alat dan mesin dirasa masih lamban dibandingkan dengan perkembangan teknologi tersebut. Beberapa faktor yang mungkin antara lain adalah petani tidak mengadopsi teknologi alsintan sesuai yang dianjurkan karena hal tersebut asing bagi mereka. Petani tidak tahu teknologi baru, apalagi manfaat dan cara penggunaannya.  Selanjutnya adalah teknologi alsintan tersebut relatif berharga mahal, apalagi ditambah saat ini petani pedesaan dihadapkan dengan persoalan semakin sempitnya lahan pertanian.
Pada aspek kecil – mikro, program pemberdayaan harus mampu berperan dalam menjembatani pengetahuan teknologi pertanian termasuk dalam adopsi teknologi alat dan mesin pertanian sesuai dengan kebutuhan lapangan. Petani perlu disampaikan gambaran pencapaian teknologi alsintan secara global dari teknologi yang paling sederhana sampai teknologi canggih sebagai salah satu topik dalam peningkatan teknologi pertanian mereka.
Bisa jadi ada teknologi-teknologi alat pertanian sederhana yang dapat diadopsi. Kalaupun tidak ada, minimal penyampaian hal tersebut menjadi wawasan baru yang memberi inspirasi untuk mewujudkan pertanian yang lebih baik.
Misalnya saja petani Desa Lonroeng, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng dalam program Klaster Mandiri Basis Pertanian Dompet Dhuafa yang diinisiasi oleh Pertanian Sehat Indonesia. Mereka membuat alat caplak legowo dengan mencontoh alat dari dinas pertanian bersamaan dengan dianjurkannya teknologi padi jajar legowo dalam program klaster mandiri tersebut. Nah masih banyak alat – alat pertanian sederhana lainnya yang secara swadaya dapat digalakkan. Misalnya pada pertanian padi sawah antara lain alat penyiang rumput, alat perontok padi, dan lain-lain.
Selain itu program pemberdayaan petani dapat pula memberikan arahan dan pendampingan penggunaan dan perawatan alat dan mesin pertanian yang baik dan benar. Misalnya bagaimana cara penggunaan hand sprayerdalam pengendalian hama penyakit yang baik sehingga memenuhi aspek kesehatan. Ataupun penggunaan traktor tangan dalam pengolahan lahan sawah sehingga diperoleh hasil pelumpuran yang baik dengan lebih efisien juga keselamatan kerja.
Mengenai persoalan rendahnya adopsi teknologi alsintan karena masalah mahalnya teknologi tersebut bagi para petani pedesaan, perbedaan adopsi teknologi di setiap daerah di Indonesia, maka hal ini tentu membutuhkan peran dan kebijakan dari pemerintah guna menyelesaikan problem pertanian negeri ini secara lebih mendasar. Karena program pemberdayaan tentu saja terbatas dalam kemampuannya menyelesaikan masalah tersebut.


Kamis, 14 Februari 2013

Khasiat Dari Daun Sukun


by SYAKUR
Khasiat daun sukun telah mulai dikenal dalam bidang kesehatan. Meskipun beberapa pakar masih meragukan mengenai khasiatnya namun masyarakat mempercayai jika daun ini memiliki manfaat terhadap penyakit liver, jantung, dan ginjal. Daun ini diyakini mengandung beberapa zat yang bermanfaat untuk tubuh seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan yang lainnya. Diketahui jika zat–zat ini memiliki manfaat terhadap proses peradangan atau dengan kata lain mengatasi peradangan. Yang terpenting bias menyebuhkan beberapa penyakit berbahaya di tubuh kita.
Daun Sukun Untuk Pengobatan Gagal Ginjal
Banyak masyarakat telah memanfaatkan daun sukun untuk kesehatan tubuh. Salah satu khasiat daun sukunyang diyakini adalah menyelamatkan ginjal kita. Rebusan dari daun sukun yang rutin diminum mampu menyelamatkan ginjal dan menjamin rutinitas hariannya tetap berjalan. Disarankan ramuan rebusan daun sukun tersebut diminum setiap hari satu gelas. Daun yang direbus tadi adalah daun yang telah dikeringkan.
Daun Sukun Berkhasiat Menurunkan Kolesterol
Selain dapat mengatasi ginjal, khasiat daun sukun juga dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh. Kolesterol telah menjadi salah satu masalah kesehatan yang disebabkan oleh gaya hidup tak sehat. Dengan mengambil manfaat dari daun sukun yang diolah dengan cara mencampur daun sukun yang sudah kering dengan daun bangle atau dua sendok teh bangle. Selanjutnya kita seduh seperti kita membuat teh. Air seduhan tadi bisa langsung kita konsumsi atau dapat kita campur dengan madu atau gula batu.
Manfaat Daun Sukun Untuk Mengatasi Masalah Asam Urat
Sedangkan jika ingin mengatasi masalah asam urat kita dapat dengan cara menyeduh pula daun sukun yang sudah dikeringkan dengan dicampur dengan segenggam daun greges otot. Sama seperti pengobatan pada gangguan ginjal dan penyakit kolesterol, untuk mengatasi asam urat kita dapat pula mencampur air rebusan tadi dengan gula batu atau madu untuk mengurasi rasa pahit. Perlu diperhatikan dalam konsumsi rebusan daun sukun, kita hendaknya menghindari konsumsi daun bayam, daun singkong, kangkung, jeroan, dan daging merah karena dapat meningkatkan kekentalan darah kita sehingga otot menjadi kram, selain itu dengan begitu khasiat daun sukun bisa lebih optimal.